Banyuwangi, 12 November 2025 – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) melakukan kegiatan akademik di luar kelas dengan menelusuri Bunker Jepang yang terletak di Dusun Paliran, Desa Ketapang, Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan bagian dari integrasi mata kuliah Pengantar Arkeologi dan Sejarah Lokal, bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami peninggalan sejarah masa pendudukan Jepang di Banyuwangi.

Dipandu oleh dosen pendamping Miskawi, M.Pd. dan Dhalia Soetopo, M.Pd., mahasiswa melakukan observasi langsung terhadap struktur bunker, melakukan pengukuran dimensi, dokumentasi visual, dan pencatatan kondisi fisik bangunan. Mereka juga mempelajari simbol dan fungsi strategis bunker, serta mengkaji peranannya dalam pertahanan Jepang pada masa Perang Dunia II.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mengalami praktik langsung di lapangan. Mereka dilatih untuk mengamati, mendokumentasikan, dan menganalisis situs sejarah secara sistematis,” ujar salah satu dosen pendamping.

Salah satu peserta, Andini, menyatakan antusiasmenya: “Saya sangat tertarik dengan kuliah di lapangan. Mengamati langsung bunker Jepang membuat saya lebih memahami sejarah lokal dan metode penelitian arkeologi. Pengalaman ini benar-benar berbeda dengan belajar di kelas.”
Kegiatan lapangan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah lokal Banyuwangi, khususnya mengenai strategi pertahanan Jepang dan interaksi dengan masyarakat setempat. Mahasiswa juga dibekali pemahaman tentang pentingnya pelestarian situs sejarah sebagai bagian dari warisan budaya dan sumber pembelajaran sejarah.

Selama kegiatan, mahasiswa bekerja dalam kelompok untuk membandingkan pengamatan, menyusun catatan lapangan, dan mendiskusikan interpretasi sejarah dari bunker yang mereka teliti. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis seperti pengukuran dan dokumentasi, tetapi juga melatih kemampuan analisis kritis terhadap sejarah lokal. (admin)
