Ketua Prodi Pendidikan Sejarah UNIBA di Daulat Kembali Sebagai Ketua FPK masa Bakti 2024-2028

Musyawarah cabang FPK sekaligus pemilihan pengurus masa bakti 2024-2028 dilaksanakan di Stikom dan dihadiri oleh perwakilan suku dan etnis di Banyuwangi yaitu Suku Jawa, Osing, Madura, Mandar, Bugis,  Melayu, Bali Makasar,  Minang, NTT, Arab, Sunda, Tionghoa, Batak, dan Papua.

berita lainnya

Acara di buka langsung oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyuwangi Drs. R. Agus Mulyono, M.Si. Beliau memberikan apresiasi bahwa Banyuwangi sangat luar biasa keberagamannya  dan berharap keberagaman ini terus terjaga persatuannya. Sangat layak predikat sebagai Kota welas asih dan Kota harmonis untuk Kabupaten Banyuwangi.

Miskawi dalam sambutannya menyampaikan jika Forum Pembauran Kebangsaan disingkat FPK adalah bentukan Plat Merah atau pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 tahun 2006. Ini tentunya kita bersama pemerintah ikut berperan menjaga NKRI

Berita lainnya daat di Baca di Link

Miskawi tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada demisioner FPK yang telah berjuang bersama-sama hingga mewujudkan desa kebangsaan, festival kebangsaan dan kegiatan lainnya. Selain itu dihadapan semua tokoh suku dan etnis. Ia mengajak agar  NKRI tetap utuh dan kuat. Indonesia kaya keberagaman mulai suku, etnis maupun agama.

“Keberagaman bukan dilihat sebagai ancaman ataupun kelemahan namun berpotensi sebagai kekuatan dan  tantangan untuk Indonesia lebih maju. Kita masih ingat betul bagaimana Ir. Soekarno menyampaikan tentang dasar negara indonesia merdeka salah satunya adalah “kebangsaan indonesia” yang dikenal dengan Persatuan Indonesia,” ungkapnya.

Miskawi  memaparkan materi, mengenai tugas pokok FPK, yang meliputi penjaringan aspirasi masyarakat di bidang pembauran Kebangsaan, menyelenggarakan forum dialog, sosialisasi kebijakan, dan merumuskan kebijakan kepada kepala daerah terkait pembauran kebangsaan.

berita lainnya

Mengenai MUSCAB  FPK dan sekaligus pemilihan Ketua FPK, miskawi memberikan saran dalam pemilihan  ini benar-benar melaksanakan musyawarah dari bawah dan didalam semua pengurus harus ada keterwakilan suku dan etnis, tidak ada mayoritas dan minoritas semuanya punya hak yang sama untuk berkonstribusi untuk Indonesia tercinta dan Banyuwangi khususnya.

Miskawi mengungkapkan, ia benar-benar bersepakat apa yang telah disampaikan oleh Bupati Banyuwangi dalam setiap momentum di kegiatan festival kebangsaan.

“Kita membangun Banyuwangi membutuhkan supertime yang kuat bukan seperti superman. Kita semua harus hadir untuk membangun Banyuwangi agar terus menjadi kota harmonis, kota welas asih. Begitu juga dalam pilkada 2024 kita juga ikut terlibat dalam menciptakan pilkada 2024 yang luber dan jurdil,” ungkap ketua Demisioner.

Dalam pemilihan ketua umum FPK Banyuwangi, Miskawi ditunjuk kembali karena dinilai berhasil dan sukses membawa FPK. Banyuwangi sebagai kota welas asih, kota harmonis, kota empati juga tidak lepas dari peran FPK yang dipimpinnya hingga membrending Banyuwangi memiliki desa kebangsaan, banyak kabupaten/kota juga belajar di Banyuwangi dan kegiatan juga masuk Banyuwangi festival yang dikenal dengan Festival kebangsaan. Wakil ketua terpilih dari Suku Mandar adalah Puang Faisal. Dalam waktu dekat susunan pengurus diserahkan kepada Bakesbangpol untuk ditetapkan SK kepada Bupati Banyuwangi.

baca berita lainnya yang serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *