Penulis Ketiga tergabung dalam karya Antologi buku berjudul “Negeri Welas Asih”. Judul yang menarik dari Teguh Ilham Pribadi berjudul “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa”
Teguh Ilham Pribadi lahir di Banyuwangi, 24 Mei 2001, mahasiswa pendidikan sejarah Universitas PGRI Banyuwangi. Penulis merupakan anak dari pasangan Wagimen dan Misnatun. Tinggal di Dusun Sumberjo Desa Jambewangi Kec, Sempu Kab. Banyuwangi. Pendidikan ditempuh di TK Dua Mei, 2008, SDN 4 Jambewangi, SMPN 2 Sempu, SMK Muhammadiyah 1 Genteng selesai 2020, bercita-cita melanjutkan ke Strata II. Buku yang memiliki judul Negeri Welas Asih ini merupakan pengelaman pertama sebagai penulis muda. Tertarik kajian tentang Veteran. Kegiatan penelitian kesejarahan diantaranya di Situs Gubuk Payung, Situs Megalitikum, Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati yang berada di Patoman dan masih banyak lagi. Selain disibukkan dengan kegiatan perkuliahan yang begitu padat penulis juga aktif mengikuti kegiatan webinar baik online maupun offline. Buku Antologi “negeri welas asih” adalah karya pertama.prestasi lolos program Kampus Mengajar (KM 6) tahun 2024 Dan Lolos program MSIB 6 di bidang Data Analis di Perusahaan MIKTI Jakarta.
Tanggal 11 Juli 2024 telah sidang skripsi dihadapan penguji dengan judul ” Eksistensi Stasiun Kereta Api Peninggalan Kolonial Belanda Berbasis Cagar Budaya di Kabupaten Banyuwangi”.
Karya ini juga akan diterbitkan dalam buku berjudu/ ” Stasiun Kereta Api Peninggalan Kolonial Belanda Berbasis Cagar Budaya di Ujung Timur Pulau Jawa”.
Gambar: Ilham Pribadi Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah
Menurutnya “Berbicara terkait negeri tercinta yaitu Indonesia tidak akan pernah habisnya mulai dari keberagaman budaya, bahasa, daerah, ras, suku bangsa, etnis dan agama. Walaupun bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki latar belakang yang berbeda-beda tetapi mereka semua disatukan oleh semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Dari semboyan ini pentingnya membangun persatuan di dalam sebuah negara yang mana nantinya akan mengantarkan negara tersebut di depan pintu gerbang kemakmuran. Bhinneka Tunggal Ika sendiri selain mempunyai arti yang tujuannya ke ranah persatuan bangsa dan negara, di sisi lain juga mempunyai fungsi yang mendasar. Pada dasarnya negara Indonesia memiliki daerah masing-masing yang memiliki keberagaman tetapi walau demikian setiap daerah, setiap kelompok yang ada di Indonesia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan peran dari semboyan ini yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” adalah sebagai pembentuk dan menanamkan terutama pada masyarakat luas tentang bentuk keberagaman sehingga tidak mengakibatkan konflik”, salah satu Kutipan dalam Karyanya.