Universitas PGRI Banyuwangi – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Banyuwangi menggelar kegiatan Kuliah Kesejarahan di Semenanjung Sembulungan Muncar pada tanggal 14 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2021 dan 2022 serta dibimbing secara langsung oleh dosen pendamping Tofan Priananda Adinata, M.Si, Dhalia Soetopo, dan Drs. Abdul Shomad, M.Pd. Kuliah lapangan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung mengenai peninggalan sejarah, pengukuran, pendeskripsian, dan dokumentasi artefak serta situs sejarah.

Kegiatan dimulai dengan briefing dan pengarahan oleh para dosen pendamping, yang menjelaskan tujuan kunjungan, metode pencatatan, serta prosedur observasi dan dokumentasi. Setelah itu, mahasiswa melakukan kunjungan ke beberapa situs penting di Semenanjung Sembulungan, antara lain Makam Gandrung Mbah Kalong, Bunker peninggalan Perang Dunia II, Gua Jepang, dan Meriam peninggalan perang. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil dengan pembagian tugas jelas, seperti pencatat, fotografer, dan pengamat artefak, sehingga seluruh peserta aktif terlibat dalam proses belajar.
Selama kunjungan, mahasiswa melakukan observasi lapangan, pencatatan detail, sketsa, serta dokumentasi visual. Di Makam Gandrung Mbah Kalong, mahasiswa mempelajari simbol-simbol tradisional dan kondisi fisik makam. Di bunker dan Gua Jepang, mereka mengamati struktur pertahanan, sistem ventilasi, dan akses masuk, sekaligus menganalisis fungsinya pada masa perang. Sedangkan di lokasi meriam, mahasiswa melakukan pengukuran, pencatatan posisi, serta analisis fungsi meriam dalam sistem pertahanan pesisir.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengidentifikasi tipologi artefak, memahami fungsi setiap peninggalan sejarah, dan menyusun catatan lapangan secara sistematis. Mahasiswa juga mengembangkan kemampuan analisis kritis dengan membandingkan data fisik artefak dengan informasi sejarah, sehingga pemahaman mereka terhadap sejarah lokal menjadi lebih konkret dan aplikatif.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pelestarian budaya. Mahasiswa menyadari pentingnya menjaga peninggalan sejarah agar tetap lestari dan dapat dijadikan sumber belajar bagi generasi mendatang. Pendekatan praktis melalui observasi langsung menjadikan kegiatan ini sarana pembelajaran efektif yang mengintegrasikan teori dan praktik.
Para dosen pendamping menekankan bahwa kuliah lapangan ini merupakan bagian dari upaya Universitas PGRI Banyuwangi untuk menguatkan kompetensi mahasiswa dalam pengamatan, dokumentasi, dan analisis artefak sejarah, sekaligus memupuk tanggung jawab generasi muda dalam melestarikan warisan budaya lokal. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam penelitian atau proyek sejarah berikutnya.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, Universitas PGRI Banyuwangi menunjukkan komitmennya dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis pengalaman lapangan, yang mampu memperkuat keterampilan praktis mahasiswa dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap sejarah lokal secara nyata. Kegiatan kuliah lapangan di Semenanjung Sembulungan menjadi model program akademik di luar kelas yang efektif, aplikatif, dan berkelanjutan.
