Banyuwangi – Pada 17 Desember 2024, mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Banyuwangi berpartisipasi aktif dalam program Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan menjaga kebersihan sungai, melestarikan ekosistem, serta menumbuhkan kepedulian masyarakat dan generasi muda terhadap lingkungan. Program ini diikuti oleh 11 mahasiswa yang siap terjun langsung ke lapangan untuk merawat aliran sungai setempat.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari panitia dan Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, yang menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam konservasi lingkungan. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kerja, melakukan pembersihan sungai, pengumpulan dan pemilahan sampah menggunakan tas kresek, serta mendokumentasikan kondisi sungai melalui catatan lapangan dan foto. Aktivitas ini memberikan pengalaman nyata dalam pengelolaan lingkungan serta pengembangan keterampilan observasi, pencatatan, dan analisis data.
Mahasiswa tidak hanya belajar secara praktik, tetapi juga berdiskusi mengenai strategi pemeliharaan sungai yang efektif. Kegiatan ini menekankan kerja sama tim, ketelitian, dan tanggung jawab sosial, sehingga mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah lingkungan serta merancang solusi sederhana yang aplikatif. Hasil kegiatan ini kemudian disusun dalam laporan akademik sebagai bahan refleksi dan evaluasi.

Program Sekardadu menunjukkan kolaborasi yang erat antara mahasiswa, pemerintah daerah, dan masyarakat, memberikan dampak positif berupa sungai yang lebih bersih dan masyarakat yang semakin peduli terhadap lingkungan. Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah juga mendapatkan pengalaman berharga dalam praktik konservasi serta pemahaman tentang pentingnya partisipasi aktif generasi muda dalam menjaga keberlanjutan alam.
Dengan berpartisipasi dalam Sekardadu, mahasiswa tidak hanya menguatkan pengetahuan akademik, tetapi juga menumbuhkan sikap kepedulian, disiplin, dan rasa tanggung jawab sosial yang akan menjadi bekal penting dalam pengembangan kompetensi profesional mereka sebagai calon pendidik sejarah yang peduli lingkungan.
