Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Mengikuti Ritual Adat Ithuk-Ithukan di Banyuwangi

Banyuwangi – Pada tanggal 21 Mei 2025, mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Banyuwangi mengikuti kegiatan akademik di luar kelas dengan tema Penguatan Pemahaman Sejarah dan Budaya Lokal melalui Tradisi Ritual Adat Ithuk-Ithukan di Dusun Rejopuro, Glagah. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar langsung tentang sejarah lokal, tradisi budaya, dan pelestarian nilai-nilai sosial masyarakat Suku Osing.

Ritual Ithuk-Ithukan merupakan tradisi syukur tahunan yang telah berlangsung sejak 1617. Prosesi ini melibatkan arak-arakan makanan khas berupa nasi dan pecel pitik dalam wadah daun pisang (ithuk), dibawa oleh ibu-ibu berkebaya Osing, diiringi kesenian tradisional seperti Barong Cilik dan Kuntulan, serta diakhiri dengan makan bersama di sumber air. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana penguatan pemahaman budaya, tetapi juga mengajarkan mahasiswa tentang nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap prosesi ritual, mencatat makna dan tujuan setiap kegiatan, serta mendokumentasikan proses secara sistematis. Aktivitas ini memungkinkan mahasiswa mengaitkan teori sejarah dan antropologi yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata di lapangan. Selain itu, mahasiswa memahami bagaimana masyarakat lokal mempertahankan tradisi turun-temurun sekaligus membangun rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar, khususnya mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa semakin mampu menganalisis makna simbolik dalam ritual adat, menyusun dokumentasi lapangan, serta mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi antaranggota tim. Selain aspek akademik, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan sejarah dan budaya Banyuwangi, serta kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal.

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menerapkan pengalaman dan pemahaman yang diperoleh dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kegiatan penelitian sejarah selanjutnya. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam program konservasi budaya dan edukasi masyarakat, sehingga Tradisi Ritual Adat Ithuk-Ithukan dapat terjaga dan diwariskan secara berkesinambungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *